Ratusan kios milik pedagang campuran, tekstil dan pedagang ikan serta penjual sayuran di kompleks pasar sentral Mamuju, ludes dilalap si jago merah sekitar pukul 02.30 Wita sehingga berubah menjadi puing puing.
Kebakaran yang terjadi pada saat sebagian besar umat muslim di Mamuju
sedang melakukan sahur Ramadhan itu baru dapat dipadamkan sekitar pukul
05.00 wita, setelah sejumlah unit mobil pemadam kebakaran datang ke
lokasi memadamkan api.
Kebakaran itu membuat panik masyarakat Mamuju karena kobaran api dalam pasar Mamuju begitu besar, sehingga kebakaran itu membuat sebagian besar pedagang tak mampu menyelamatkan barang dagangannya.
"Ditaksir kerugian mencapai ratusan juta, karena sebagian besar pedagang tak mampu menyelamatkan barang dagangannya, karena api tiba tiba datang dari arah utara pasar melalap seluruh lods milik pedagang di tengah pasar beserta isinya, hanya sebagian kecil pedagang yang mampu menyelamatkan barangnya dari amukan api," kata Tuti salah seorang warga.
Ia mengaku pasrah dengan bencana itu dan berharap ada bantuan pemerintah untuk para pedagang korban kebakaran yang diduga terjadi akibat hubungan arus pendek listrik itu.
"Pedagang hanya bisa pasrah dan berharap cobaan ini dapat dilalui warga dan kembali bisa mengais rejeki dengan berdagang bagi kelansungan hidupnya," katanya.
Dalam peristiwa kebakaran tersebut polisi mengamankan sejumlah warga yang diduga akan mengambil barang miliknya, polisi juga sedang menyelidiki penyebab pasti terjadinya kebakaran itu.
Sementara itu warga berharap aktivitas pasar sentral Mamuju tidak lumpuh akibat kebakaran itu, agar masyarakat di Kota Mamuju dapat memenuhi kebutuhannya.
"Semoga saja pedagang masih dapat berjualan dengan barangnya yang tersisa agar masyarakat yang kebutuhannya tinggi di bulan Ramadhan ini tetap dapat terpenuhi, dengan membeli di pasar sentral Mamuju, pemerintah harus membantu pedagang agar tetap berjualan," kata Eni warga lainnya.
Kebakaran itu membuat panik masyarakat Mamuju karena kobaran api dalam pasar Mamuju begitu besar, sehingga kebakaran itu membuat sebagian besar pedagang tak mampu menyelamatkan barang dagangannya.
"Ditaksir kerugian mencapai ratusan juta, karena sebagian besar pedagang tak mampu menyelamatkan barang dagangannya, karena api tiba tiba datang dari arah utara pasar melalap seluruh lods milik pedagang di tengah pasar beserta isinya, hanya sebagian kecil pedagang yang mampu menyelamatkan barangnya dari amukan api," kata Tuti salah seorang warga.
Ia mengaku pasrah dengan bencana itu dan berharap ada bantuan pemerintah untuk para pedagang korban kebakaran yang diduga terjadi akibat hubungan arus pendek listrik itu.
"Pedagang hanya bisa pasrah dan berharap cobaan ini dapat dilalui warga dan kembali bisa mengais rejeki dengan berdagang bagi kelansungan hidupnya," katanya.
Dalam peristiwa kebakaran tersebut polisi mengamankan sejumlah warga yang diduga akan mengambil barang miliknya, polisi juga sedang menyelidiki penyebab pasti terjadinya kebakaran itu.
Sementara itu warga berharap aktivitas pasar sentral Mamuju tidak lumpuh akibat kebakaran itu, agar masyarakat di Kota Mamuju dapat memenuhi kebutuhannya.
"Semoga saja pedagang masih dapat berjualan dengan barangnya yang tersisa agar masyarakat yang kebutuhannya tinggi di bulan Ramadhan ini tetap dapat terpenuhi, dengan membeli di pasar sentral Mamuju, pemerintah harus membantu pedagang agar tetap berjualan," kata Eni warga lainnya.
www.antaranews.com.
Artikel Terkait