1. METODE PENGAJARAN YAHUDI KUNO
Pendididkan kebangsaan yahudi adalah transisi antara sikap pendidikan timur dan barat. Tujuan pendidikannya adalah menuju keabadian tuhan yang maha Esa (jehovah). Musa mengajarkan konsep Jehovah itu sebagai suatu tuhan bangsa yang akan mengawasi rakyatnya. Menurut mereka setiap bangsa mempunyai tuhannya masing-masing.Tapi bagi bangsa yahudi jehovalah tuhan mereka, tidak ada yang lain lagi.
Pendididkan kebangsaan yahudi adalah transisi antara sikap pendidikan timur dan barat. Tujuan pendidikannya adalah menuju keabadian tuhan yang maha Esa (jehovah). Musa mengajarkan konsep Jehovah itu sebagai suatu tuhan bangsa yang akan mengawasi rakyatnya. Menurut mereka setiap bangsa mempunyai tuhannya masing-masing.Tapi bagi bangsa yahudi jehovalah tuhan mereka, tidak ada yang lain lagi.
Tipe pendidikannya adalah latihan keagamaan atau latiha kewarganegaraan. Keagamaan sama dangan patriotisme. Jehovah adalah tuhan Israel, cina kepadanya sama artinya cinta kepada bangsa. Isi pelajaran pada umumnya cerita tentang orang yahudidan tuhan Jehovah, festival Passover, Pantekosta, Tabernakel dan sebagainya.Hanya anak-anak Laki-laki yang belajar menulis dan membaca.Anak prempuan diajar Ibunya memasak dan menjahit.
Setelah pendidikan dasar formal, didirikan Organisasi sekolah dasar (Synagogue) sekolah itu disusun atas tiga tingkat: satu untuk Anak umur 6 – 10 tahun,satu lagi untuk anak umur 10 – 15 tahun, dan ketiga untuk anak diatas 15 tahun. Synagogue ini hanya diperuntukkan kepada anak Laki-laki, sedangkan anak perempuan dididik dirumah.
Metode mengajar sebagian besar dengan lisan, karena kurang kepandaian mereka menulis. Pendidikan ditingkat tinggi dilakukan dengan pertunjukan dan pertanyaan pedebatan.
2. Metode pengajaran romawi
Konsep pendidikan romawi adalah suatu konsep utilita-rianisme.Romawi tidak menyumbangkan konsep intelektual atau artistic kepada peradaban modern.Ia lebih banyak menyumbangkan organisasi dan administrasi Negara. Orang romawi adalah rakyat yang praktis.Sistem nilai-nilaimereka ambil dari romawi kuno dan Yunani kuno.Organisasi militer dan institusi politik mereka sudah teratur.
Konsep pendidikan romawi adalah suatu konsep utilita-rianisme.Romawi tidak menyumbangkan konsep intelektual atau artistic kepada peradaban modern.Ia lebih banyak menyumbangkan organisasi dan administrasi Negara. Orang romawi adalah rakyat yang praktis.Sistem nilai-nilaimereka ambil dari romawi kuno dan Yunani kuno.Organisasi militer dan institusi politik mereka sudah teratur.
Tujuan pendidikan Romawi kuno ditekankan pada pembentukan keperwiraan kesetian kepada Negara. Paham kegunaan sangat dipentikan, sedangkan keharmonisan, seperti pad Yunani kuno kurang mendapat perhatian tetapi tujuan pendidikan Romawi baru agak berbeda dari yang kuno. Di masa inipengembangan intlektual telah mendapat perhatian kuat, kemampuan berbahasadan berbicara serta berdebat telah diutamakan.Fungsi pedidikan adalah menghasilkan orang yang terampil berbicara dan mampu melayani kepentingan Negara.
Orang yang terdididik adalah orang yang terlatih menjadi orator.Seorang orator ialah orang yang mempunyai moral tinggi, berkebudayaan tinggi dan mampu berbicara secara meyakinkan.
Tujuan sekolah Romawi baru adalah mempersiapkan siswa untuk kehidupan masalahmasyarakat Negara. (Cicero 106-34 SM) didalam buku De Oratorenya, Tacitus (55 -117 M) dlam Oratorenya, Quintilian (35 -100 M) didalam De Institutione Oratorianya mengatakan bahwa Orator adalah orang terdididik yang dicita-citakan.
Tujuan sekolah Romawi baru adalah mempersiapkan siswa untuk kehidupan masalahmasyarakat Negara. (Cicero 106-34 SM) didalam buku De Oratorenya, Tacitus (55 -117 M) dlam Oratorenya, Quintilian (35 -100 M) didalam De Institutione Oratorianya mengatakan bahwa Orator adalah orang terdididik yang dicita-citakan.
Metode pengajaran Romawi kuno yang utama adalah imitasi.Tekanan diberikan atas pembiasaan.Jadi yang terpenting adalah latihan, bukan pengajaran yang didasarkan atas rasio.Disiplin sangat keras dan hukuman pun demikian pula.Kalau perlu hukuman sampai mati, dan ini dibenarkan dibawa kekuasaan yanmg telah disetujui.Oleh orang tuayang terkenal dengan patria polesto.Tapi metode pengajaran Romawi baru agak lentur dan lebih mengembirakan.Murid-murid duduk dilantai. Jam pelajaran berlangsung sejak mata hari terbit sampai mata hari terbenam. Pelajarang menulis dan membaca diajarkan dengan dikte oleh Guru.Pronansiasi, pengucapan, dan ekspresi kecerdasan mendapat perhatian khusus.Pelajarang menulis dilakukan dengan menyalin diatas meja lilin.Demikian dilakukan pada pendidikan rendah.
Metode pengajaran di tingkat menengah dan tinggi agak lebih intensif, tetapi masih bersifat dril.Salah satu metode yang terkenal di kalangan guru-guru adalah mendiktekan suatu kutipan karangan.Di tingkat tinggi dilakukan dengan caramah.Retor menceramakan pelajaran dangan panjang lebar.
3. METODE PENGAJARAN KRISTEN
Konsep pedididkan Kristen bersumber dari ajaran Yesus.Inti ajaran Yesus kira-kira berbunyi sebagai berikut, “temukanlah dirimu didalam kerajaan tuhan kekuasaannya, dan segala sesuatu ini akan bertambah untukmu. “ Yesus mengajarkan suatu doktrin cinta semesta ke bapa tuhan dan akan datangnya kerajaan surge di bumi di landasan oleh dasar persaudaraan semesta. Kerajaan surge di bumi adalah tujuan pendidikan tertinggi yang tak perna di lalui tanpa dengan kehormatan dan kehormatanny. Basis kerajaan itu terletak di dalam hati manusia, yaitu:
1. Menghormati kepribadian manusia dan hak individu,
2. Efisiensi sosial dalam hubungan manusia.
Konsep pedididkan Kristen bersumber dari ajaran Yesus.Inti ajaran Yesus kira-kira berbunyi sebagai berikut, “temukanlah dirimu didalam kerajaan tuhan kekuasaannya, dan segala sesuatu ini akan bertambah untukmu. “ Yesus mengajarkan suatu doktrin cinta semesta ke bapa tuhan dan akan datangnya kerajaan surge di bumi di landasan oleh dasar persaudaraan semesta. Kerajaan surge di bumi adalah tujuan pendidikan tertinggi yang tak perna di lalui tanpa dengan kehormatan dan kehormatanny. Basis kerajaan itu terletak di dalam hati manusia, yaitu:
1. Menghormati kepribadian manusia dan hak individu,
2. Efisiensi sosial dalam hubungan manusia.
Isi pelajaran Yesus ialah melakukannya yaitu terlihat pada kelakuan sese orang.Jadi, tidak ada sesuatu rangkaian kebiasaan, spesifik dan keterampalan, demikian puala tidak ada kaidah- kaidah mengingat. Tampaknya ia memusatkan pengajarannya yang hakiki yaitu kebenaran Universal.
Yesus tidak menyusun suatu sekolah ataupun mengembangkan lembaga spsial.Orang-orang kristenlah yang menyusun dan membangun gereja. Yesus juga tidak menulis buku, ia pun tidak menggunakan buku teks, walaupun ia banyak mengenal buku-buku. Ia hanay berkata kepada orang banyak yang di temuinya.
Di rumah, di tepi pantai, di tepi sungai, di jalan raya, di puncak bukit, di dalam pertemuan social, dan tempat- tempat pelajaran agama adalah tempat ia mengajar. Yesus demikian juga Socrates, menganggap guru itu salah satu badan pendidikan.
Di rumah, di tepi pantai, di tepi sungai, di jalan raya, di puncak bukit, di dalam pertemuan social, dan tempat- tempat pelajaran agama adalah tempat ia mengajar. Yesus demikian juga Socrates, menganggap guru itu salah satu badan pendidikan.
Metode mengajar Kristen mencontoh pekerjaan Yesus.Yesus mempunyai suatu pengertian infensitif mengenai kaidah belajar.yesus mendorong murid-muridnya menjadi pelaku, bukan hanya pendengar.Metode Yesus itu objektif, langsung, dan pribadi.Ia mengarahkan perhatian kepada dudia luar dan kegiatan-kegitan bertujuan. Pengajarannya dilakukan secara lisan, walaupun dengan cara berkhotbah unuk orang ramai. Metode dialektik untuk teman-temannya yang terdekat. Di samping itu cara hidupnyapun menjadi contoh pengajaran.
4. Metode pengajaran gereja Kristen tua
Ajaran kristenyang Mula-mula dibangun oleh banyak pendeta, seprti St. Paul.Padawaktu itu terdapat banyak kepercayaan yang bersipat lokal.Gereja Kristen mensintesiskan kepercayaan-kepercayaan Yesus. Paul mengembara ke Romadan negri-negeri disekitar laut tengah, dan ia mendirikan tempat peribadatanya yang terkenal di bukit Marsdi Atena. St. Peter mengembara ke Roma di sana ia mempersiapkan pendiriann pusat Gereja. Ajaran- ajaran mereka lambat laun diterima oleh masyarakat banyak dan puncaknya yang terkenal ialah dengan diteimanya ajaran ini oleh kaisar Romawi yang bernama Constantine (272-337 M).ia tidak lama menerima ajaran gereja Kristen ini, bahkan mendoronnya agar diterima dan menjadikan agama Negara. Di masa inilah bergabungnya agama-agama local dengan filsafatyang bukan agama dengan berintikan agama Yesus. Alexandria adlah kota pusat peleburan agama dengan filsafat di waktu itu. Ajaran Alexandria ini banayak sekali memberi sumbangan kepada Agama Kristen.
Ajaran kristenyang Mula-mula dibangun oleh banyak pendeta, seprti St. Paul.Padawaktu itu terdapat banyak kepercayaan yang bersipat lokal.Gereja Kristen mensintesiskan kepercayaan-kepercayaan Yesus. Paul mengembara ke Romadan negri-negeri disekitar laut tengah, dan ia mendirikan tempat peribadatanya yang terkenal di bukit Marsdi Atena. St. Peter mengembara ke Roma di sana ia mempersiapkan pendiriann pusat Gereja. Ajaran- ajaran mereka lambat laun diterima oleh masyarakat banyak dan puncaknya yang terkenal ialah dengan diteimanya ajaran ini oleh kaisar Romawi yang bernama Constantine (272-337 M).ia tidak lama menerima ajaran gereja Kristen ini, bahkan mendoronnya agar diterima dan menjadikan agama Negara. Di masa inilah bergabungnya agama-agama local dengan filsafatyang bukan agama dengan berintikan agama Yesus. Alexandria adlah kota pusat peleburan agama dengan filsafat di waktu itu. Ajaran Alexandria ini banayak sekali memberi sumbangan kepada Agama Kristen.
Tujuan utama gereja keristen mula-mula ialah hendak memperbaiki moral yang telah runtuh pada setiap individu dan membangun moral dunia.untuk mencapai tujuan pendidikan itu di lakukan dengan latihan moral dan agama.pada mula-mula sekali ajaran gereja Kristen ini tidak mempunyai ajaran inltektual.pelajaran diletakkan utama pada perasaan,bukan pada akal, demikian di Romawi Barat. Tetapi di Romawi Timur pelajarn didasakan pulapada inltek setelah latihan agama.
Isi pelajaran Kristen tua terbatas pada kecurigaan dan ketidak benaran ajaran inltektual yang di ajarkan oleh raja yang bukan berjiwa agamadan membekam kebudayaan dan masyarakat korupsi yang ditimbulkan oleh ajaran yang bukan agama. Sekolah atau ajaran pagam (ajaran yang bukan agama berjiwa agama seprti filsafat Yinani kuno Romawi kuno) adalah musuh gereja. Tapi pada abad kedua pengajaran Kristen telah mulai mengajarkan pelajaran yang diajarkan oleh orang pagan.Peljaran ini diajarkan untuk memperkuat kepercayaan dan doktrin Kristen, tetapi hanya berlaku di Romawi Timur.
Gereja adalah lembaga pendidikan Kristen yang pertama, sedangkan rumah tangga masih banyak dipengaruhi oleh ajaran pagan. Di mana gereja terdapat pula satu lembaga pendidikan yang bernama Catechumeus untuk mendidik orang-orang yang ingin menjadi anggota yang berguna.
Metode pendidikan gereja Kristen tua berupa peramalan atau pertunjukan yang tidak dipersiapkan terlebih dahulu dan pendesakan-pendesakan. Pada sekolah-sekolah gereja kristen belakangandipergunakan pula metode Catechis, murid-murid mengingat jawaban pertanyaan dari arahan guru, apa bila ia ditanyai. Sedikit sekali usaha mempelajari makna kata yang di ajarkan oleh guru.Ia cukup dengan mengucapkan kata itu tepat-tepat. Murid cukup mendengarkan ucapan guru dengan sungguh-sungguh dan kemudian dengan itu murid akan akan menangkap artinya.
PENDAHULUAN
Pada dasarnya pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik, dan sumber belajar suatu lingkungan belajar. Interaksi dalam pembelajaran diciptakan secara sengaja oleh pendidik agar memungkinkan siswa untuk belajar.Dalam menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif, komponen-komponen dalam pembelajaran harus dipehatikan dengan serius demi pembelajaran yang efektif dan efisien. Guru dan siswa merupakan komponen utama dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran guru bertanggung jawab mengatur dan mengelola lingkungan sekolahnya pencapaian tujuan pendidikan sesuai arah yang diinginkan. Guru harus mampu mengelola seluruh proses kegiatan pembelajaran dengan menciptakan kondisi-kondisi belajar sedemikian rupa sehingga setiap siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, Dalam menciptakan kondisi belajar yang kondusif tidak terlepas dari kemampuan guru dalam memilih metode pembelajaran yang tepat sehingga dapat mengarahkan pebelajar pada tujuan yang telah ditetapkan, Demi mewujudkan tujuan pembelajaran, sudah menjadi keharusan bagi para pendidik agar memahami berbagai hal mengenai pembelajaran bahasa yang nantinya dapat menunjang keterampilan guru dalam menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien.Salah satunya adalah metode pembelajaran.Dalam dunia pengajaran metode adalah rencana penyajian bahan yang menyeluruh dengan urutan sistematis berdasarkan approach tertentu.Metode meliputi, pemilihan bahan, penentuan urutan bahan, pengembangan bahan, rancangan evaluasi dan remedial.Metode sering diartikan dengan pendekatan dan teknik, ketiganya sering dipakai secara bersamaan dan sering kali disalah artikan maknanya. Walaupun memiliki keterkaitan yang sangat erat, ketiganya sangatlah berbeda.
Demi memahami lebih jauh dan mendalam mengenai metode pembelajaran bahasa, subtansi materi yang diangkat dalam tulisan adalah pertama, hakikat metode pembelajaran. Dan Kedua, ragam metode pembelajaran.
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Karena berkat dan rahmat hidayah-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini. Salam dan salawat semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya kerena beliau telah mengantar kita dari alam yang gelap kea lam yang terang-menderang.
penulis makalah ini menyusun berdasarkan ketentuan yang telah di berikan oleh Dosen sebagai bahan presentasi dan juga sebagai salah satu syarat agar mahasiswa dapat mencapai kompetensi dalam ilmu pengetahuan.
penulis makalah ini menyusun berdasarkan ketentuan yang telah di berikan oleh Dosen sebagai bahan presentasi dan juga sebagai salah satu syarat agar mahasiswa dapat mencapai kompetensi dalam ilmu pengetahuan.
Dengan penuh kesadaran, kami menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kesempurnaan,akan tetapi mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi kami. Amien..
Artikel Terkait