Sebuah pembantaian sadis dilakukan militer terhadap pendukung Presiden
Mursi yang tengah menunaikan shalat Subuh, Senin (8/7) waktu setempat,
menewaskan puluhan orang. Korban tewas (baca: syahid, insya Allah)
bertambah dari yang semula 36 orang kini menjadi 53 orang.
Egyptwindow melansir, 5 diantara korban syahid adalah anak-anak dan 2 korban lagi masih bayi. Seperti diketahui, para pendukung Presiden Mursi melakukan aksi damai sehingga tidak khawatir membawa anak dan bayinya ke lokasi demonstrasi. Namun, pembantaian sadis justru dilakukan pada saat mereka tengah menunaikan shalat Subuh di halaman Garda Republik.
Ikhwanul Muslimin pun meminta komunitas internasional untuk mengintervensi guna mencegah perang saudara seperti yang terjadi di Suriah.
Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP) yang merupakan sayap politik Ikhwan menyerukan "perlawanan oleh rakyat Mesir yang hebat terhadap mereka yang mencoba mencuri revolusi mereka dengan tank-tank."
Partai tersebut juga mendesak "komunitas internasional dan kelompok-kelompok internasional serta semua warga bebas dunia untuk mengintervensi guna menghentikan pembantaian lebih jauh... dan mencegah Suriah baru di dunia Arab."
Egyptwindow melansir, 5 diantara korban syahid adalah anak-anak dan 2 korban lagi masih bayi. Seperti diketahui, para pendukung Presiden Mursi melakukan aksi damai sehingga tidak khawatir membawa anak dan bayinya ke lokasi demonstrasi. Namun, pembantaian sadis justru dilakukan pada saat mereka tengah menunaikan shalat Subuh di halaman Garda Republik.
Ikhwanul Muslimin pun meminta komunitas internasional untuk mengintervensi guna mencegah perang saudara seperti yang terjadi di Suriah.
Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP) yang merupakan sayap politik Ikhwan menyerukan "perlawanan oleh rakyat Mesir yang hebat terhadap mereka yang mencoba mencuri revolusi mereka dengan tank-tank."
Partai tersebut juga mendesak "komunitas internasional dan kelompok-kelompok internasional serta semua warga bebas dunia untuk mengintervensi guna menghentikan pembantaian lebih jauh... dan mencegah Suriah baru di dunia Arab."
Artikel Terkait